Deja Vu — Pernah Melihat, Mengalami, …. Mengingat Kembali..??!!

Deja Vu — Pernah Melihat, Mengalami, …. Mengingat Kembali..??!! 

Deja Vu
Deja Vu adalah Suatu Peristiwa/Pengalaman yang Saat Ini Sedang Dialami Sudah Pernah Dialami di Masa Lalu.

(CIAMIS,22/08/2016). Déjà vu: (Perancis pronunciation: [de.ʒa.vy])  dari bahasa Perancis, secara harfiah “pernah melihat”, adalah fenomena merasakan sensasi kuat bahwa suatu peristiwa atau pengalaman yang saat ini sedang dialami sudah pernah dialami di masa lalu. Déjà vu adalah suatu perasaan telah mengetahui dan déjà vécu (perasaan “pernah hidup melalui” sesuatu)  adalah sebuah perasaan mengingat kembali.

 Deja Vu
Déjà Vu adalah Anomali Ingatan, yang Membuat Kesan Berbeda bahwa Suatu Pengalaman “Diingat Kembali”.

Pendekatan ilmiah menolak penjelasan bahwa déjà vu adalah “prekognisi” atau “ramalan”. Pendekatan ilmiah menjelaskan bahwa déjà vu adalah anomali ingatan, yang membuat kesan berbeda bahwa suatu pengalaman “diingat kembali”. Penjelasan ini didukung oleh fakta bahwa arti dari “mengingat” pada waktu itu sangat kuat dalam banyak kasus, tapi keadaan pengalaman “sebelumnya” (kapan, di mana, dan bagaimana pengalaman sebelumnya terjadi) tidak pasti atau diyakini tidak mungkin.

Dua jenis déjà vu yang diperkirakan ada adalah jenis patologis dari déjà vu yang biasanya berhubungan dengan epilepsi dan non-patologis yang merupakan sebuah karakteristik dari orang yang sehat dan fenomena psikologis.

Deja Vu
Antara 31% dan 96% Individu Melaporkan Pernah Mengalami Deja Vu

Sebuah survei tahun 2004 menyebutkan bahwa sekitar dua pertiga populasi pernah mengalami déjà vu. Studi lain menguatkan bahwa déjà vu adalah pengalaman yang umum dialami oleh individu-individu yang sehat, dengan antara 31% dan 96% individu melaporkan pernah mengalaminya. Pengalaman déjà vu yang terjadi berkepanjangan atau sering (merupakan hal yang tidak umum), atau berhubungan dengan gejala lain, seperti halusinasi, mungkin menjadi indikator penyakit neurologis atau psikiatris.

Deja Vu
Tidak Terlihat Hubungan Iistimewa antara Déjà Vu & Skizofrenia

Hubungan dengan Gangguan

Peneliti-peneliti awal mencoba membangun hubungan antara déjà vu dan gangguan mental, seperti kecemasan, gangguan kepribadian terpecah, danskizofrenia, tetapi mereka gagal menemukan korelasi penilaian diagnosis. Tidak terlihat hubungan istimewa antara déjà vu dan skizofrenia.

Patologis terkuat terkait dengan déjà vu adalah epilepsi lobus temporal. Korelasi ini menyebabkan para peneliti berspekulasi bahwa pengalaman déjà vu mungkin adalah sebuah anomali neurologik terkait dengan luahan listrik yang tidak wajar dalam otak. Kebanyakan orang mengalami kejadian-kejadian epileptik ringan (non-patologi) secara teratur (e.g. suatu sentakan hipnagogik, sentakan tiba-tiba yang sering, tapi tidak selalu, terjadi sesaat sebelum tertidur), sehingga diduga kelainan neurologis (ringan) yang serupa terjadi saat mengalami déjà vu, menyebabkan sensasi ingatan yang keliru.

Para ilmuwan bahkan telah meneliti genetika saat mempelajari déjà vu. Meskipun saat ini tidak ada gen yang terkait dengan déjà vu, gen LGII pada kromosom 10 sedang diteliti lebih lanjut yang mungkin ada hubungannya. Beberapa bentuk tertentu dari gen berhubungan dengan epilepsi ringan, meskipun tidak pasti, déjà vu terjadi cukup sering selama kejang, sehingga para peneliti memiliki alasan untuk mencurigai adanya keterkaitan.***


Melayani Hypnotherapi, Hypnotis Training, Ruqyah Syar’iyyah & Konsultan Usaha Hubungi: Dr.Gumilar,S.Pd.,MM.,CH.,CHt.,pNNLP, Contact Person HP. 081323230058, PIN BB 58640EF8

Pos terkait

banner 468x60