BERNIAT BUNUH DIRI…..???! HYPNOTHERAPI SOLUSI TERBAIK

Hypnosis SHOT-Indonesia:

BERNIAT BUNUH DIRI…..???! HYPNOTHERAPI SOLUSI TERBAIK

(CIAMIS,27/09/2015). Mengerikan sekali, tiap hari lewat televisi kita disuguhi tayangan tentang bunuh diri maupun pembunuhan. Pertanyaan yang timbul kemudian adalah mengapa terjadi bunuh diri maupun pembunuhan? 

Keinginan untuk bunuh diri atau membunuh orang lain disebabkan oleh batin yang amat sangat lemah. Orang yang lemah menjadi keras, dia ingin menutupi kelemahannya dengan tindakan kekerasan.

Kasus bunuh diri sulit untuk dicegah karena biasanya pelaku melakukannya secara diam-diam.

Jika Anda termasuk orang yang keras kepala atau stubborn, harus berhati-hati sekali. Ubahlah sikap, karena kekerasan hanya membuktikan kelemahan-kelemahan batin Anda. Semakin lemah batin, semakin keras Anda – dan pada suatu ketika menjadi begitu keras, sehingga tega membunuh. Entah yang dibunuh diri sendiri atau orang lain.

Anda bisa mencegah hal tersebut terjadi pada orang-orang terdekat Anda. Apa saja langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah seseorang mengakhiri hidupnya?

Seseorang yang memiliki niat bunuh diri biasanya memiliki masalah dalam hidupnya. Dia seakan sudah tidak sanggup memikul beban itu sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Biasanya hal itu dipicu oleh masalah ekonomi, tidak lulus Ujian Nasional, baru berpisah dengan pasangan, ditolak dalam pergaulan, memiliki orientasi seksual yang berbeda, penyakit maag kronis, penyakit paru kronis,  atau hal lainnya.

Faktor lain yang bisa memicu bunuh diri berkaitan pula dengan kondisi kesehatan mental seseorang. Mereka yang memiliki gangguan bipolar, depressi berat, pengidap anoreksia nervosa, atau memiliki gangguan kepribadian berisiko lebih tinggi melakukan bunuh diri.

Mereka yang merasa sudah tidak sanggup lagi hidup akan menampakkan tanda-tanda yang merujuk pada keputusasaan seperti sering membicarakan tentang kematian, mengancam ingin bunuh diri, sering menyakiti dirinya, menarik diri dari lingkungan sosial,  atau bahkan membuat surat wasiat.

Jika ada orang terdekat Anda yang mengalami masalah tersebut serta menampakkan tanda-tanda yang telah disebutkan, kemungkinan mereka memiliki niat untuk bunuh diri.

Untuk mencegah seseorang melakukan tindakan yang merugikan dirinya, Anda bisa mulai beraksi dengan melakukan 7 langkah penting.

1. Jadi Rekan Bicara yang Baik

Ketika seseorang telah memiliki niat bunuh diri berarti mereka sedang berada pada masa-masa kritis dalam hidupnya. Di sinilah Anda bisa memberikan perhatian kepadanya dengan menjadi rekan bicara yang baik. Anda bisa bertanya mengenai perasaannya saat itu. Dengarkan tiap perkataannya dengan serius, terutama jika dia melontarkan kalimat ingin mengakhiri hidupnya. Seseorang yang putus asa akan merasa lebih tenang jika mendapat rekan bicara yang yang peduli kepada dirinya.

2. IKUTI PROGRAM HYPNOTHERAPI

Dalam menangani kasus ini Anda tidak bisa melakukannya seorang diri. Butuh bantuan dokter atau pakar yang bisa membantu menenangkan kondisi jiwa orang tersebut. Apalagi jika mengingat bahwa orang yang berniat bunuh diri tidak memiliki motivasi untuk mencari bantuan, maka Anda yang harus melakukannya. Anda bisa mencarikan dokter atau pakar, serta membuatkannya janji untuk berkonsultasi. Temani pula saat dia menjalani sesi konsultasi.

Program pikiran bawah sadar dengan menggunakan teknik hypnotherapi dipandang efektif menyembuhkan penderita depressi (berniat bunuh diri/membunuh). Hubungilah ahli hypnotherapi untuk membantu agar mampu menghancurkan niat bunuh diri/membunuh orang lain di pikiran bawah sadarnya, menghilangkan sampai ke akar masalahnya

3. Selalu Berikan Semangat

Jangan pernah lelah untuk memberikan semangat kepadanya. Katakan kepadanya bahwa keadaan akan berjalan lebih baik, terlebih setelah mendapat penanganan yang tepat dari dokter.

Selalu tanamkan di benaknya mengenai hal-hal yang positif. Mungkin hal ini terdengar klise, namun senantiasa berpikir positif memiliki peranan yang penting sebagai bagian dari proses penyembuhan orang-orang yang depresi.

4. Jangan Menghakiminya

Mungkin beberapa dari kita kerap emosi ketika mendapati orang terdekat berniat untuk bunuh diri dengan berkata, “Jangan bodoh, bunuh diri hanya akan menambah masalahmu saja. Pikirkan tentang keluargamu!”

Sebaiknya hindari kata-kata tersebut atau perbincangan yang justru bisa membuat mentalnya lebih tertekan atau memicu perdebatan.

5. Simpan/Jauhkan Barang Berbahaya

Sebaiknya untuk sementara waktu simpan atau jauhkan benda-benda tajam di rumah dari jangkauannya. Benda-benda seperti pisau, silet, gunting, atau garpu harus diwaspadai. Obat-obatan dan cairan seperti pembasmi nyamuk kemungkinan bisa disalahgunakan oleh orang-orang yang depresi atau berniat bunuh diri. Jadi sebagai langkah pencegahan, lebih baik barang-barang tersebut disingkirkan.

6. Ajak Dia Bergerak

Salah satu hal yang memicu orang untuk bunuh diri adalah memiliki gangguan pada kesehatan mentalnya. Gangguan tersebut bisa diminimalisasi dengan melakukan aktivitas yang bisa membangkitkan semangat, seperti berolahraga atau jalan-jalan ke taman bermain.

Menurut penelitian, melakukan kegiatan fisik bisa meredakan stres, meningkatkan hormon yang bisa membuat seseorang merasa senang, memperbaiki suasana hati dan hal positif lainnya yang bisa membuat seseorang melupakan hasrat ingin bunuh diri.

7. Jangan Membiarkannya Menyendiri

Pada kondisi seperti ini, mereka yang rapuh sebenarnya butuh didampingi. Namun terkadang mereka kerap menjauhkan diri dari lingkungan sosial. Di sini kita yang harus berusaha mendekatkan diri kepadanya.

Sebisa mungkin, ketika kondisinya belum stabil atau masih rapuh, jangan biarkan dia dalam keadaan seorang diri dalam waktu yang lama. Selalu temani dia menjalani aktivitas atau Anda bisa mengajaknya berkumpul bersama orang-orang yang bisa memotivasinya, seperti keluarga, teman, atau mungkin bergabung dengan sebuah komunitas sosial.

Untuk Anda yang memiliki kesempatan untuk menolong korban, kuncinya adalah jangan menyerah menyemangatinya. Berikan pula perhatian ekstra kepadanya dan hiburlah dia sehingga hidupnya terasa berarti dan penting bagi orang-orang di sekitarnya. Tidak kalah penting adalah mengonsultasikan situasi dengan dokter.***